Faktor Perkembangan Kota di Indonesia
Perkembangan kota sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat di dalamnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kota di Indonesia. Kamu tentu pernah berfikir mengapa harga tanah/properti makin hari makin melambung tinggi?.
Saat ini lahan dan transportasi adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tata guna lahan dan sistem transportasi menjadi bagian sistem keruangan yang dipengaruhi faktor eskternal.
Komponen kedua variabel tersebut terus berkembang karena perubahan teknologi, kebijakan politik, ekonomi, demografi hingga budaya.
Baca juga:
Perbedaan meteorologi dan klimatologi
Potensi air tanah dangkal dan dalam
Hasilnya adalah interaksi tata guna lahan dengan jaringan transportasi selalu dikontrol oleh kebijakan daerah, pemilik properti dan masyarakat. Inilah yang menghasilkan evolusi sebuah kota.
Coba lihat dahulu daerah Cikarang adalah lahan yang sangat tidak produktif, sekarang sudah menjadi kota raksasa dengan fasilitas kelas atas di dalamnya.
Atau coba lihat Majalengka yang dulu merupakan kota pensiun kini sedang berbenah menjadi kota metropolitan. Berikut ini faktor perkembangan kota di Indonesia lebih jelasnya:
1. Tata Guna Lahan
Komponen ini adalah yang paling stabil pada sebuah dinamika kota. Dampak utama dari perubahan tata guna lahan adalah fungsinya sebagai penggerak dan penarik mobilitas penduduk. P
erubahan tata guna lahan akan memicu lonjakan harga sewa/jual tanah dan menjadi salah satu strategi investasi jangka panjang.
2. Jaringan Transportasi
Kehadiran sarana dan prasarana transportasi yang handal sangat penting bagi dinamika sebuah kota. Di berbagai tempat banyak dijumpai terminal/stasiun yang dibangun sejak berabad lalu dan masih eksis hingga saat ini.
Kontribusi transportasi adalah penyedia aksesibilitas penduduk. Baca juga: Sistem klasifikasi iklim Koppen
3. Mobilitas
Perubahan fisik kota akan memicu gerakan-gerakan penduduk baik secara horizontal atau vertikal. Kehadiran transportasi massal membuat penduduk dapat mudah menglaju dari satu lokasi ke lokasi lain. Mobilitas juga akan membawa hal-hal baru, ide baru, modal baru dan variabel lainnya.
4. Pekerja
Kota dibangun untuk kegiatan bisnis, pendidikan, jasa, hingga pemerintahan. Hal ini akan berdampak pada pesatnya permintaan tenaga kerja ke kota tersebut. Komuter adalah suatu fenomena yang umum dijumpai di kota besar seperti Jabodetabek.
5. Pemukiman
Pemukiman adalah sumber pekerja dan berfungsi sebagai penggerak. Perbedaan tingkat pendapatan juga biasanya akan mempengaruhi terhadap unit lokasi perumahan setiap penduduk sehingga akan ada stratifikasi perumahan.
Kaum elite akan beli rumah di cluster perumahan elit, kaum menengah di pemukiman biasa, kaum bawah akan bermukim di kontrakan atau rumah susun.
Baca juga: Menghitung teori titik henti
Gambar: sindonews
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kota di Indonesia. Kamu tentu pernah berfikir mengapa harga tanah/properti makin hari makin melambung tinggi?.
Saat ini lahan dan transportasi adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tata guna lahan dan sistem transportasi menjadi bagian sistem keruangan yang dipengaruhi faktor eskternal.
Komponen kedua variabel tersebut terus berkembang karena perubahan teknologi, kebijakan politik, ekonomi, demografi hingga budaya.
Baca juga:
Perbedaan meteorologi dan klimatologi
Potensi air tanah dangkal dan dalam
Hasilnya adalah interaksi tata guna lahan dengan jaringan transportasi selalu dikontrol oleh kebijakan daerah, pemilik properti dan masyarakat. Inilah yang menghasilkan evolusi sebuah kota.
Coba lihat dahulu daerah Cikarang adalah lahan yang sangat tidak produktif, sekarang sudah menjadi kota raksasa dengan fasilitas kelas atas di dalamnya.
Atau coba lihat Majalengka yang dulu merupakan kota pensiun kini sedang berbenah menjadi kota metropolitan. Berikut ini faktor perkembangan kota di Indonesia lebih jelasnya:
1. Tata Guna Lahan
Komponen ini adalah yang paling stabil pada sebuah dinamika kota. Dampak utama dari perubahan tata guna lahan adalah fungsinya sebagai penggerak dan penarik mobilitas penduduk. P
erubahan tata guna lahan akan memicu lonjakan harga sewa/jual tanah dan menjadi salah satu strategi investasi jangka panjang.
2. Jaringan Transportasi
Kehadiran sarana dan prasarana transportasi yang handal sangat penting bagi dinamika sebuah kota. Di berbagai tempat banyak dijumpai terminal/stasiun yang dibangun sejak berabad lalu dan masih eksis hingga saat ini.
Kontribusi transportasi adalah penyedia aksesibilitas penduduk. Baca juga: Sistem klasifikasi iklim Koppen
Pembangunan Stasiun Cikarang mendongkrak nilai harga tanah disekitarnya |
Perubahan fisik kota akan memicu gerakan-gerakan penduduk baik secara horizontal atau vertikal. Kehadiran transportasi massal membuat penduduk dapat mudah menglaju dari satu lokasi ke lokasi lain. Mobilitas juga akan membawa hal-hal baru, ide baru, modal baru dan variabel lainnya.
4. Pekerja
Kota dibangun untuk kegiatan bisnis, pendidikan, jasa, hingga pemerintahan. Hal ini akan berdampak pada pesatnya permintaan tenaga kerja ke kota tersebut. Komuter adalah suatu fenomena yang umum dijumpai di kota besar seperti Jabodetabek.
5. Pemukiman
Pemukiman adalah sumber pekerja dan berfungsi sebagai penggerak. Perbedaan tingkat pendapatan juga biasanya akan mempengaruhi terhadap unit lokasi perumahan setiap penduduk sehingga akan ada stratifikasi perumahan.
Kaum elite akan beli rumah di cluster perumahan elit, kaum menengah di pemukiman biasa, kaum bawah akan bermukim di kontrakan atau rumah susun.
Baca juga: Menghitung teori titik henti
Gambar: sindonews