Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Script Dan Bahasa Pemograman



 Script lebih sederhana daripada bahasa pemrograman Perbedaan Script dan Bahasa Pemograman



Perbedaan Script dan Bahasa Pemograman
  1. Pada dasarnya, Script lebih sederhana daripada bahasa pemrograman. Namun pada perkembangannya, bahasa scripting pun kini sudah cukup kompleks.
  2. Untuk menterjemahkan Script (me-run) tidak perlu suatu kompiler khusus yang komplit, sedangkan bahasa pemrograman membutuhkan suatu kompiler khusus untuk me-run agenda tersebut. Kompiler sebuah Script biasa hanyalah sebuah modul (semacam plug-in) pada sisi pemroses Script; dalam hal ini aplikasi server web menyerupai apache.
  3. Dalam kasus halaman web, Script diakses melalui browser di internet, sedangkan bahasa pemrograman diakses dengan membuka file/program aplikasinya.

Dilihat dari prosesor mana yang mengeksekusi Script, penulisan Script intinya dibagi menjadi dua, yakni client-side scripting dan server side scripting.
 

Client-Side Scripting

Client-side scripting melibatkan blok skrip perhiasan untuk ditambahkan di file HTML. Dalam hal ini server web tidak akan memperlakukan skrip lain dari tag-tag lain yang sudah ada di halaman HTML, sebaliknya browser-lah yang akan menerjemahkan mereka pada komputer user. Karena itu, scripting jenis ini disebut client-side, yang bekerja di komputer user, bukan di server.

Kelebihan client-side scripting:

  • Tidak diharapkan server khusus untuk menjalankan skrip.
  • Tidak membebani kerja server web, terutama di server web dengan traffic tinggi.

Kekurangan client-side scripting:

  • Harus didukung oleh browser pihak klien (walaupun secara umum hampir bisa dibilang semua browser mendukung bahasa-bahasa skrip menyerupai JavaScript atau VBScript,
  • Kode skrip menjadi terlihat oleh user (visible) dan sanggup ditiru. Namun demikian, di periode open source menyerupai kini ini kebanyakan skrip memang hasil cut & paste.



Contoh bahasa client-side script:

JavaScript - JavaScript secara umum didukung oleh dua browser populer, yakni Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator, hanya saja mereka mendukung dengan caranya masing-masing, tetapi kebanyakan script JavaScript sanggup berjalan di kedua browser ini. Demikian pula pada browser lain menyerupai Opera atau FireFox. Pada tahun 1997 terbentuk The European Computer Manufacturers Association sebagai penyedia standar untuk JavaScript. Netscape baru-baru ini mengumumkan keluarnya JavaScript versi 1.3.

VBScript - Kebanyakan VBScript hanya didukung oleh Microsoft Internet Explorer. Tersedia plug-in untuk memungkinkan klien memakai VBScript di Netscape Navigator, tapi plug-in ini tidak gratis.


Server-Side Scripting

Server-side scripting mengunakan script yang dijalankan di server web, jadinya saja yang dikirim ke browser pada sisi klien.

Kelebihan server-side scripting:

  • Karena script berjalan di server, Anda tahu niscaya apa yang sanggup Anda lakukan dengan script tersebut dan software apa yang tersedia,
  • Jika script Anda menghasilkan output dalam bentuk HTML yang baku, hampir semua browser akan sanggup melihatnya.

Kekurangan server-side scripting:

  • Menambah beban kerja Server,
  • Anda harus punya akses/permission khusus untuk memakai server-side scripting

Beberapa teladan server-side script antara lain:

CGI - CGI ini boleh dibilang teknologi klasik (tertua di Web), untuk melaksanakan fungsi-fungsi server-side. Kebanyakan agenda CGI memakai Perl, bahasa scripting yang  cocok untuk scripting di Web. Walaupun bergotong-royong anda sanggup menulis agenda CGI hampir dengan semua bahasa, termasuk C++, Python, dan Java. Tapi, tanpa perencanaan yang hati-hati, CGI sanggup membuka lubang keamanan (security hole) di server Anda, dan biasanya agenda CGI susah di-debug, dan susah dipelajari dan dipraktekkan terutama bagi web designer yang bekerja di platform non-*NIX.

Server-Side Java, JavaScript, dan VBScript -Microsoft IIS server sanggup menerjemahkan Java, JavaScript, dan VBScript di server (juga untuk PerlScript). Sever Netscape juga mendukung Java dan Javascript untuk dijalankan di Server.

ASP - Andalan Microsoft untuk teknologi Scripting Web, terutama didukung oleh Microsoft IIS Server. ASP ini bergotong-royong VBScript yang berjalan di sisi server.

PHP - Bahasa scripting yang baru-barui ini menjadi populer. PHP kadang dikelompokkan dengan sistem operasi Linux dan Web Server Apache, alasannya ialah sifatnya yang open source dan gratis.

Cold-Fusion - Dikeluarkan oleh Allaire, Cold-Fusion mulai meningkat kepopulerannya terutama dengan kemampuan pengembangan di lingkungan develop­ment Visual (ColdFusion Studio) yang ditawarkan.

Miva - Dulu dikenal dengan HTMLScript, menyerupai dengan PHP, tapi ditawarkan secara komersial.

Servlets - Servlets sedang meningkat popularitasnya untuk menulis Java Objects yang meningkatkan fungsi server. Sifat Java yang berorientasi obyek (object oriented) menciptakan pemrogram gampang menuliskan Servlets. Untuk beberapa kalangan, Java Servlets dianggap lebih effisien daripada CGI.

ISAPI, NSAPI, and Native Server APIs - Semua yang ”berbau” API (Application Program­ming Interface) ini kebanyakan hanya untuk pemrogram hard-core.


Anda Juga Bisa Baca Ini :
  1. Pengertian dan Contoh Kode PHP 
  2. Belajar Dasar HTML 
  3. Pengertian , Fungsi dan Contoh JavaScript