Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Penyebab Pelajaran Geografi Membosankan

Waduh, judulnya kok kayaknya negatif gitu ya?. Tapi memang ide judul tulisan tersebut yang muncul pagi ini, jadi ya sudahlah dibaca ja ya. 

Saya sudah 8 tahun menjadi guru geografi di SMA dan mayoritas anak-anak awalnya gak suka belajar geografi. 

Saya lalu melakukan sebuah studi kecil untuk mengetahui kenapa sih pelajaran geografi itu kebanyakan gak disukai anak-anak. Berikut analisa saya:
4 Penyebab Pelajaran Geografi Membosankan
Geografi itu menyenangkan
1. Metode Mengajar Guru
Nah ini yang pertamakali tersingkap, ternyata metode ngajar gurunya membosankan, kebanyakan ceramah. 

Tidak ada variasi belajar diskusi, pemecahan masalah atau variasi konten. Ingat bahwa peristiwa geosfer selalu update tiap hari, makanya guru harus rajin baca berita dan update fenomena terkini. 

Jangan sampai guru membahas erupsi gunung api, tapi menampilkan erupsi Tambora yang berabad silam padahal baru-baru ini Sinabung terus erupsi. Jadi cari yang kontekstual, aktual terlebih dahulu, baru berkaca ke masa lalu. 

Banyak cari tentang video aktual di youtube, bagus-bagus, pasti anak senang. Asal jangan kelamaan aja nontonnya, maksimal 10-15 menit cukup.

2. Kurang Alat Peraga
Ada banyak materi pelajaran geografi yang membutuhkan alat peraga seperti peta (yang paling dasar), belum lagi batuan, inderaja, tanah dan lainnya. Lalu sejauh ini memang masih banyak sekolah yang kekurangan alat peraga. 

Peta saja masih banyak sekolah yang tidak menyediakan, padahal peta adalah sarana belajar geografi paling utama. Kalau gak punya dana buat alat peraga, maka guru dan siswa harus kreatif membuat alat peraga. 

Saya pernah membuat model 3D sungai dengan kardus bekas. Contohnya bisa dilihat di artikel berikut: Alat peraga geografi dari kardus bekas

3. Jarang Belajar Lapangan
Namanya geografi ya objek studinya kan gejala alam, jadi siswa harus banyak diajak jalan-jalan ke luar untuk melihat fenomena sekitar. 

Masa belajar batuan, hanya lihat gambar aja di powe point, ya kasih jalan-jalan lah ke daerah yang ada batuan unik seperti lava bantal, CONTOHNYA. Kan sekolah kami gak punya dana?. 

Gak usah jauh-jauh, wong disekitar kita aja banyak fenomena terjadi kok. Tinggal diatur saja oleh gurunya masing-masing. Bisa belajar antroposfer ke pasar misalnya, atau belajar migrasi ke terminal, anak bikin kuesioner ke pemudik, atau ke stasiun kereta. Kan beres.
 
4. Sumber Bacaan Tidak Variatif
Sumber bacaan geografi itu banyak dan saya lihat yang bagus itu dari luar negeri. Coba cek di google banyak tuh situs-situs geografi yang keren kaya national geographic, bbc atau lainnya. 

Jadi jangan terbatas pada buku lokal, coba variasi tambahan dengan bacaan luar. Gak bisa bahasa Inggris gimana?. Ya belajar donk!, masa siswa nya aja belajar, kok gurunya gak mau belajar?. 

Baca juga  Jual Promo Buku Paket Geografi K 13 SMA

Gambar: disini