Nama-Nama Setan dan Wujudnya di Dunia
Setan merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang telah terlaknat oleh tingkah lakunya sendiri. Apakah kamu mengenal setan?. Semua agama mengenal setan, walau nama ini bukan satu-satunya nama untuk yang durhaka atau yang jahat.
Al Quran misalnya menunjuk juga seta dengan kata ath-thaghut. Kata ini diambul dari kata kerja thagha yang pada awalnya digunakan untuk menggambarkan meluapnya air sehingga mencapai batas kritis dan membahayakan.
Makna ini kemudian berkembang sehingga digunakan untuk segala sikap yang melampaui batas, baik kepada Tuhan maupun manusia.
Kekufuran, kedurhakaan, pembangkangan dan kesewenang-wenangan dilukiskan dengan thughyan. Setan dinamai thaghut karena ia telah mencapai puncak kekufuran dan pembangkangan terhadap Allah SWT. Dalam Al Quran Allah berfirman
[2:257] Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Lucifer dikenal umat Kristen sebagai salah satu nama setan. Kata ini awal mulanya berarti pembawa cahaya. Manusia dinamakan Lucifer artinya menyala, berkilau dan angkuh luar biasa sehingga menimbulkan kejengkelan siapa yang melihatnya serta mengharap kejatuhannya.
Nama lain untuk setan dalam Perjanjian Baru adalah Ba'alzabul yang artinya Tuhan sampah/lalat. Dahulu sangat populer pandangan yang menyatakan bahwa penyakit serius seperti lumpuh, gila, kesurupan adalah ulah setan dan jin.
Penyakit adalah kotoran sedangkan lalat melahap kotoran dan memakannya. Jika demikian Ba'alzabul adalah siapa yang menghabisi penyakit dan melenyapkannya atau dalam kata lain mengobatinya.
Dari sini kemudian kata yang menunjuk setan ini diartikan sebagai setan yang mampu menyembuhkan penyakit tadi. Itu sebabnya saat Isa AS dengan mukjizatnya mampu menyembuhkan berbagai penyakit, orang Farisi yang mendengarkannya berkata "Dengan Ba'alzabul ia mengusir setan" (Matius 12:22).
Iblis juga merupakan nama yang populer. Ada yang berpendapat bahwa kata itu bukan diambil dari bahasa Arab namun Yunani yaitu Diabolos. Artinya secara umum bisa menantang, menghalangi, dan yang berada diantara dua pihak untuk memecah belah dan menciptakan kesalahpahaman.
Kata diabolic dikenal dalam kamus bahasa dan biasa digunakan dalam bentuk adjektif dengan arti sangat buruk dan juga diartikan setan. Namun menjadikan kata iblis dari sana sangatlah dibuat-buat.
Ini sama lemahnya devil yang dalam bahasa Inggris berari setan. Devil adalah gabungan kata do berarti mengerjakan dan evil sangat buruk. Pendapat ini disepakati kelemhahannya oleh pakar bahasa dan agama walaupun makna yang dikandungnya sangat sesuai dengan sifat dasar setan.
Banyak pakar bahasa Arab berpendapat bahwa kata iblis diambil dari bahasa Arab ablsa yang artinya putus asa atau balasa yang artinya tiada kebaikan. Nama iblis diperoleh jin yang enggan sujud pada Adam setelah ia mendapat kutukan Tuhan akibat kedurhakannya. Sejak itu berputus asa dari rahmat Nya dan sejak itu pula ia bertekad untuk melakukan segala macam kejahatan hingga akhirnya nama tersebut melekat pada dirinya.
Ulama sepakat menyatakan bahwa iblis adalah yang membangkang perintah sujud pada Adam. Dia juga menggoda Adam dan Hawa hingga terusir dari surga. Tidak heran jika ia juga dalam sekian ayat Al Quran dinamai setan.
Namun apakah hanya iblis yang dinamai setan?. Tidak! Setan seperti dikemukakan di atas adalah seluruh yang membangkang dan mengajak pada kedurhakaan.
Iblis yang juga setan itu hanya saru. Sahabat Nabi, Ibn Abbas dalam sebuah riwayat berpendapat bahwa setan adalah anak cucu iblis. Anak cucunya silih berganti lahir, sampai kematian iblis yang pernah memohon agar diberi tangguh sampaihari kebangkitan.
Menarik dikemukkan bahwa dalam Al Quran tidak ditemukan kecuali bentuk tunggal dari kata iblis. Ini memberi kesan bahwa iblis hanya satu tidak banyak berbeda sekali dengan syaithan yang ada bentuk jamaknya yaitu syayathin.
Ini juga menjadi pengantar dugaan bahwa iblis yang hanya satu ini adalah ayah dari setan-setan yang banyak. Namun apakah benar anak cucu iblis tidak mati?.
Apa asal mula dari Iblis?. apakah ia dari jenis malaikat yang berasal dari cahaya atau dari jenis jin lain yanh menurut Quran berasal dari api?. Al Quran mempertegas bahwa iblis dari bangsa jin (QS. Al-Kahf ayat 50).
Namun seperti yang dikemukakan sebelumnya kata jin dari segi bahasa dapat mencakup malaikat karena ketertutupannya dan ketersembunyian malaikat dari jangkauan indera manusia. Atas dasar ini, ada ulama yang menyatakan bahwa iblis ari jenis malaikat.
Namun argumen tadi tidak cukup kuat karena sekian banyak teks keagamaan yang menunjukkan bahwa malaikat berbeda dengan jin dalam sifat dan asal kejadiannya.
[34:40] Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?".
Al Quran misalnya menunjuk juga seta dengan kata ath-thaghut. Kata ini diambul dari kata kerja thagha yang pada awalnya digunakan untuk menggambarkan meluapnya air sehingga mencapai batas kritis dan membahayakan.
Makna ini kemudian berkembang sehingga digunakan untuk segala sikap yang melampaui batas, baik kepada Tuhan maupun manusia.
Kekufuran, kedurhakaan, pembangkangan dan kesewenang-wenangan dilukiskan dengan thughyan. Setan dinamai thaghut karena ia telah mencapai puncak kekufuran dan pembangkangan terhadap Allah SWT. Dalam Al Quran Allah berfirman
[2:257] Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Lucifer dikenal umat Kristen sebagai salah satu nama setan. Kata ini awal mulanya berarti pembawa cahaya. Manusia dinamakan Lucifer artinya menyala, berkilau dan angkuh luar biasa sehingga menimbulkan kejengkelan siapa yang melihatnya serta mengharap kejatuhannya.
Nama lain untuk setan dalam Perjanjian Baru adalah Ba'alzabul yang artinya Tuhan sampah/lalat. Dahulu sangat populer pandangan yang menyatakan bahwa penyakit serius seperti lumpuh, gila, kesurupan adalah ulah setan dan jin.
Penyakit adalah kotoran sedangkan lalat melahap kotoran dan memakannya. Jika demikian Ba'alzabul adalah siapa yang menghabisi penyakit dan melenyapkannya atau dalam kata lain mengobatinya.
Dari sini kemudian kata yang menunjuk setan ini diartikan sebagai setan yang mampu menyembuhkan penyakit tadi. Itu sebabnya saat Isa AS dengan mukjizatnya mampu menyembuhkan berbagai penyakit, orang Farisi yang mendengarkannya berkata "Dengan Ba'alzabul ia mengusir setan" (Matius 12:22).
Iblis juga merupakan nama yang populer. Ada yang berpendapat bahwa kata itu bukan diambil dari bahasa Arab namun Yunani yaitu Diabolos. Artinya secara umum bisa menantang, menghalangi, dan yang berada diantara dua pihak untuk memecah belah dan menciptakan kesalahpahaman.
Kata diabolic dikenal dalam kamus bahasa dan biasa digunakan dalam bentuk adjektif dengan arti sangat buruk dan juga diartikan setan. Namun menjadikan kata iblis dari sana sangatlah dibuat-buat.
Ini sama lemahnya devil yang dalam bahasa Inggris berari setan. Devil adalah gabungan kata do berarti mengerjakan dan evil sangat buruk. Pendapat ini disepakati kelemhahannya oleh pakar bahasa dan agama walaupun makna yang dikandungnya sangat sesuai dengan sifat dasar setan.
Banyak pakar bahasa Arab berpendapat bahwa kata iblis diambil dari bahasa Arab ablsa yang artinya putus asa atau balasa yang artinya tiada kebaikan. Nama iblis diperoleh jin yang enggan sujud pada Adam setelah ia mendapat kutukan Tuhan akibat kedurhakannya. Sejak itu berputus asa dari rahmat Nya dan sejak itu pula ia bertekad untuk melakukan segala macam kejahatan hingga akhirnya nama tersebut melekat pada dirinya.
Ulama sepakat menyatakan bahwa iblis adalah yang membangkang perintah sujud pada Adam. Dia juga menggoda Adam dan Hawa hingga terusir dari surga. Tidak heran jika ia juga dalam sekian ayat Al Quran dinamai setan.
Namun apakah hanya iblis yang dinamai setan?. Tidak! Setan seperti dikemukakan di atas adalah seluruh yang membangkang dan mengajak pada kedurhakaan.
Iblis yang juga setan itu hanya saru. Sahabat Nabi, Ibn Abbas dalam sebuah riwayat berpendapat bahwa setan adalah anak cucu iblis. Anak cucunya silih berganti lahir, sampai kematian iblis yang pernah memohon agar diberi tangguh sampaihari kebangkitan.
Menarik dikemukkan bahwa dalam Al Quran tidak ditemukan kecuali bentuk tunggal dari kata iblis. Ini memberi kesan bahwa iblis hanya satu tidak banyak berbeda sekali dengan syaithan yang ada bentuk jamaknya yaitu syayathin.
Ini juga menjadi pengantar dugaan bahwa iblis yang hanya satu ini adalah ayah dari setan-setan yang banyak. Namun apakah benar anak cucu iblis tidak mati?.
Apa asal mula dari Iblis?. apakah ia dari jenis malaikat yang berasal dari cahaya atau dari jenis jin lain yanh menurut Quran berasal dari api?. Al Quran mempertegas bahwa iblis dari bangsa jin (QS. Al-Kahf ayat 50).
Namun seperti yang dikemukakan sebelumnya kata jin dari segi bahasa dapat mencakup malaikat karena ketertutupannya dan ketersembunyian malaikat dari jangkauan indera manusia. Atas dasar ini, ada ulama yang menyatakan bahwa iblis ari jenis malaikat.
Namun argumen tadi tidak cukup kuat karena sekian banyak teks keagamaan yang menunjukkan bahwa malaikat berbeda dengan jin dalam sifat dan asal kejadiannya.
[34:40] Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?".
[34:41] Malaikat-malaikat itu menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin1243; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu".
Kalau memang jin itu masuk kategori malaikat tentu jawaban para malaikat tidak menafikan tuduhan atas pertanyaan di atas namun mereka akan menjawab bahwa penyembahan itu mereka lakukan terhadap sebagian kami.
Konon mahluk yang kemudian bernama iblis ini pada asalnya bernama Azzazil artinya kerua para malaikat. Ia sangat taat ibadah dan karena itu Allah memerintahkan malaikat untuk sujud kepada Adam, perintah ini diarahkan juga padanya namun karena enggan ia mendapat murka Allah.
[18:50] Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam884, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
Kata illa iblis pada ayat diatas dengan 'tetapi iblis' bukan 'kecuali iblis''. Jika diterjemahkan kecuali, iblis masuk kategori malaikat. Dalam kaidah bahasa Arab, kata illa dapat berfungsi 'sama dengan sebelumnya'.
Contoh jika anda berkata "semua mahasiswa hadir kecuali joni', si joni yang dikecualikan ini masih termasuk mahasiswa. Berbeda jika diganti menjadi 'semua mahasiswa hadir, tetapi dosen'. Disini dosen bukan masuk mahasiswa.
ak pengucap atau menjadi premis 'semua mahasiswa hadir, tetapi dosen (tidak)'. Jadi iblis tidak masuk jenis malaikat, karena penggunaan kata tetapi. Maka, sujudlah semua malaikat tetapi iblik (tidak sujud). Wallahualam.
Contoh jika anda berkata "semua mahasiswa hadir kecuali joni', si joni yang dikecualikan ini masih termasuk mahasiswa. Berbeda jika diganti menjadi 'semua mahasiswa hadir, tetapi dosen'. Disini dosen bukan masuk mahasiswa.
ak pengucap atau menjadi premis 'semua mahasiswa hadir, tetapi dosen (tidak)'. Jadi iblis tidak masuk jenis malaikat, karena penggunaan kata tetapi. Maka, sujudlah semua malaikat tetapi iblik (tidak sujud). Wallahualam.
Sumber: Setan Dalam Quran. M. Quraish Shihab