Pengertian, Bentuk, Ciri Gunung Api Strato (Stratovolcano)
Gunung api alias volcano adalah suatu bentukkan hasil dari terobosan magma ke permukaan bumi.
Nah, tahukah kamu bahwa gak semua bentuk gunung api itu sama lho?. Kali ini kita akan belajar dulu tentang pengertian, bentuk dan ciri gunung api strato atau stratovolcano.
Gunung api strato atau composite cone bentuk gunung api paling umum dan paling membahayakan diantara bentuk gunung api yang lain.
Bagian dasarnya landai namun semakin curam menuju puncaknya dan membantuk kerucut. Puncak gunung api strato biasanya tersusun atas kawah yang kecil.
Nah, tahukah kamu bahwa gak semua bentuk gunung api itu sama lho?. Kali ini kita akan belajar dulu tentang pengertian, bentuk dan ciri gunung api strato atau stratovolcano.
Gunung api strato atau composite cone bentuk gunung api paling umum dan paling membahayakan diantara bentuk gunung api yang lain.
Bagian dasarnya landai namun semakin curam menuju puncaknya dan membantuk kerucut. Puncak gunung api strato biasanya tersusun atas kawah yang kecil.
Gunung api strato banyak terbentuk di zona subduksi lempeng atau di zona konvergen. Akan tetapi gunung api strato ini juga tidak sepenuhnya memiliki bentuk yang sama karena dipengaruhi oleh variasi dan jenis erupsinya.
Beberapa gunung api strato bertipe erupsi sentral, kaldera atau mungkin berbentuk amphiteater sebagai hasil dari erupsi lateral. Baca juga: Klasifikasi sistem kristal batuan
Beberapa gunung api strato bertipe erupsi sentral, kaldera atau mungkin berbentuk amphiteater sebagai hasil dari erupsi lateral. Baca juga: Klasifikasi sistem kristal batuan
Gunung Ciremai di Majalengka |
Mayoritas gunung api strato memiliki lapisan bergantian dari aliran lava, tephra, awan panas, lumpur hingga guguran lava. Komposisi batuan gunung api strato berkisar dari basal thingga riolit.
Namun bagaimanapun, komposisi umum stratovolcano adalah lava andesit. Banyak gunung api strato di lautan yang lebih basa dibandingkan gunung api yang di darat.
Ketingian gunung api strato juga biasanya tinggi yaitu diatas 2.000 m. Gunung Fuji dan Etna didominasi lava basalt, Gunung Rainier didominasi lava andesit, Gunung St. Helens bertipe andesit-dasit dan Gunung Lassen tersusun dari lava dasit bertipe dome.
Namun bagaimanapun, komposisi umum stratovolcano adalah lava andesit. Banyak gunung api strato di lautan yang lebih basa dibandingkan gunung api yang di darat.
Ketingian gunung api strato juga biasanya tinggi yaitu diatas 2.000 m. Gunung Fuji dan Etna didominasi lava basalt, Gunung Rainier didominasi lava andesit, Gunung St. Helens bertipe andesit-dasit dan Gunung Lassen tersusun dari lava dasit bertipe dome.
Stratovolcano mayoritas muncul di zona konvergen dimana lempeng tektonik menunjam masuk ke dalam lempeng tektonik lainnya (subduksi).
Zona ini paling banyak muncul di wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire dan Indonesia masuk dalam wilayah tersebut. Contoh gunung api strato di Indonesia adalah Merapi, Sinabung, Slamet, Ciremai, Tangkubanperahu dan Semeru. Baca juga: Fenomena intrusi dike
Zona ini paling banyak muncul di wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire dan Indonesia masuk dalam wilayah tersebut. Contoh gunung api strato di Indonesia adalah Merapi, Sinabung, Slamet, Ciremai, Tangkubanperahu dan Semeru. Baca juga: Fenomena intrusi dike
Gambar: disini