Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Mitigasi dan Adaptasi Bencana

Bencana atau disaster adalah fenomena yang dapat mengancam kehidupan manusia. Bencana dapat digolongkan menjadi bencana alam atau bencana sosial. 

Indonesia adalah negara yang punya kerentanan bencana khususnya bencana geologi yang tinggi lho guys!. Lalu apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mengantispasi hal tersebut?. 

Dibutuhkan mitigasi bencana yang tepat untuk meminimalisir kerugian akibat fenomena alam yang bisa mengakibatkan bencana. 

Mitigasi didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. 

Berdasarkan siklus waktunya, penanganan bencana meliputi 4 tahapan yaitu:

Baca juga:
Contoh soal studi kasus geografi di UN
Tipe-tipe erupsi gunung api di dunia

1. Mitigasi merupakan tahapan awal penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan meminimalkan dampak bencana. Mitigasi adalah kegiatan sebelum bencana terjadi alias preventif. 

Contohnya nih kegiatan simulasi bencana di sekolah, pembuatan papan evakuasi, menanam bakau di pantai, reboisasi, penyuluhan ke desa dan lainnya. 

Upaya preventif ini sebagai bagian dari penyampaian ilmu tentang mitigasi bencana.

2. Kesiagpsiagaan adalah perencanaan terkait cara merespons suatu bencana. Perencanaan dibuat berdasarkan bencana yang pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan terjadi. 

Tujuan dari kegiatan ini adalah meminimalkan korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana dan pelayanan umum yang meliputi upaya mengurangi tingkat resiko, pengelolaan sumber-sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga di wilayah rawan bencana.

3. Respons adalah upaya meminimalkan bahaya ang diakibatkan bencana. Tahap ini berlangsung sesaat setelah terjadi bencana. 

Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana. 

4. Pemulihan adalah upaya mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula. Tahap ini juga disebut rekonstruksi ulang dan sebagai sarana evaluasi untuk mitigasi di masa depan.
Pengertian Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Banjir di Cicaheum akibat tata ruang buruk di perkotaan



Pengertian Adapatasi Bencana
Adapatasi adalah upaya menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan melakukan perubahan yang mengarah pada peningkatan daya tahan dan daya lenting terhadap perubahan tersebut. 

Contohnya nih adaptasi terhadap perubahan iklim, maka masyarakat yang bermukim di pesisir harus mulai menanam mangrove atau bakau untuk mencegah abrasi. Baca juga: Potensi fisik NKRI yang luas biasa

Adaptasi berbagai macam bidang kehidupan harus diperhatikan oleh masyarakat agar tidak terjadi bencana di masa depan.
1. Adaptasi bidang pertanian
Petani harus memiliki skill melihat pola cuaca di wilayahnya sehingga bisa menentukan musim tanam yang tepat dan jenis tanaman yang tepat sesuai musimnya. Petani harus harus mewaspadai daerha rawan longsor sehingga tidak bertani di daerah tersebut.
2. Adaptasi bidang kehutanan
Seringnya muncul titik api di musim kemarau harus diwaspadai dengan cara memantau perkembangan titik api dengan SIG dan inderaja. Pemadam juga harus siap siaga di tempat.
3. Adaptasi bidang kesehatan
Pemerintah harus meningkatkan fasilitas kesehatan hingga penjuru negeri untuk memaksimalkan pelayanan dan mengurangi kejadian seperti gizi buruk dan wabah penyakit.
4. Adaptasi bisang perkotaan
Wilayah perkotaan kini rawan banjir sehingga kota harus didesain ramah lingkungan. Saluran drainase perbaiki dan jangan bangun rumah di pinggir sungai agar tidak menghambat lajua aliran air. 
 
Baca juga: Soal UTBK Mitigasi Bencana HOTS + Kunci

Gambar: detiknews
 
Mau tahu contoh nyata fenomena longsor yang menimbun satu desa?. Yuk simak penelusuran saya di chanel Susur Desa Kota berikut ini. Jangan lupa subscribe ya!.