Sejarah Geologi Persebaran Fauna di Indonesia
Biodiversitas fauna di Indonesia sangat tinggi dan menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Persebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi geologi Indonesia pada zaman dahulu dimana wilayah Indonesia pernah tergabung dengan wilayah benua Asia dan Australia yaitu kawasan Paparan Sunda (Sunda Shelf) dan Paparan Sahul (Sahul Shelf).
Kesamaan fauna di Indonesia dengan fauna dari Asia dan Australia disebabkan karena adanya migrasi fauna dari kedua benua ke Indonesia pada zaman es.
Pada saat itu terjadi penurunan permukaan air laut sehingga memudahkan fauna dari kedua benua melakukan migrasi ke Indonesia. Jadi geologi itu gus kaitannya dengan pergerakan lempeng tektonik ya.
Persebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi geologi Indonesia pada zaman dahulu dimana wilayah Indonesia pernah tergabung dengan wilayah benua Asia dan Australia yaitu kawasan Paparan Sunda (Sunda Shelf) dan Paparan Sahul (Sahul Shelf).
Kesamaan fauna di Indonesia dengan fauna dari Asia dan Australia disebabkan karena adanya migrasi fauna dari kedua benua ke Indonesia pada zaman es.
Pada saat itu terjadi penurunan permukaan air laut sehingga memudahkan fauna dari kedua benua melakukan migrasi ke Indonesia. Jadi geologi itu gus kaitannya dengan pergerakan lempeng tektonik ya.
2,6 juta tahun lalu (Pleistosen Akhir)
Zaman es berada di masa puncak dan pada periode ini hampir sepertiga muka bumi, terutama di daerah bumi paling utara dan selatan, tertutupi oleh es. Hal ini menyebabkan surutnya air laut secara tajam.
Permukaan muka air laut yang turun sekitar 100-120 meter menyebabkan peluang bagi flora dan fauna untuk menyebar melalui daratan yang kering dari air laut walaupun dengan rentang waku migrasi yang cukup singkat.
Fauna yang berhasil menapaki Indonesia bagian barat diantaranya kura-kura besar dan kudanil purba.
Ketika suhu bumi mulai hangat kembali, kumpulan es ini mulai mencair dan membanjiri daerah daratan kering dan mengakibatkan banyak daratan yang terpisah-pisah oleh lautan.
Karena terisolasi di pulau dengan sumber makanan yang tidak seimbang akhirnya semua flora fauna ini mengalami kepunahan.
Permukaan muka air laut yang turun sekitar 100-120 meter menyebabkan peluang bagi flora dan fauna untuk menyebar melalui daratan yang kering dari air laut walaupun dengan rentang waku migrasi yang cukup singkat.
Fauna yang berhasil menapaki Indonesia bagian barat diantaranya kura-kura besar dan kudanil purba.
Ketika suhu bumi mulai hangat kembali, kumpulan es ini mulai mencair dan membanjiri daerah daratan kering dan mengakibatkan banyak daratan yang terpisah-pisah oleh lautan.
Karena terisolasi di pulau dengan sumber makanan yang tidak seimbang akhirnya semua flora fauna ini mengalami kepunahan.
Indonesia pada era Pleistosen |
0,8 juta tahun yang lalu (Pleistosen Awal)
Migrasi fauna dari Asia yang sangat banyak, penurunan muka air laut sekitar 170 m karena rentang waktu migrasi yang cukup panjang. Karakteristik fauna yang datang ke Indonesia mirip dengan yang berasal dari India.
Beberapa taxa fauna berhasil menapaki daerah Indonesia bagian barat. Salah satu fauna yang paling menjadi sorotan adalah gajah. Dari segi bentuk dan ukuran, jenis-jenis gajah purba ini sangat mirip dengan yang dari India Pakistan.
Gajah merupakan hewan semi aquatik yang dapat berenang. Pada masa ini gajah diperkirakan mampu berenang ke kawasan yang tidak kering dan dipisahkan oleh lautan dalam.
Dari barat menuju timur gajah ini dimungkinkan menyeberangi lautan ke Sulawesi dan hingga ke Flores. Kebanyakan fauna pada masa ini pun mengalami kepunahan sehingga tidak dapat ditemui di masa ini.
Beberapa taxa fauna berhasil menapaki daerah Indonesia bagian barat. Salah satu fauna yang paling menjadi sorotan adalah gajah. Dari segi bentuk dan ukuran, jenis-jenis gajah purba ini sangat mirip dengan yang dari India Pakistan.
Gajah merupakan hewan semi aquatik yang dapat berenang. Pada masa ini gajah diperkirakan mampu berenang ke kawasan yang tidak kering dan dipisahkan oleh lautan dalam.
Dari barat menuju timur gajah ini dimungkinkan menyeberangi lautan ke Sulawesi dan hingga ke Flores. Kebanyakan fauna pada masa ini pun mengalami kepunahan sehingga tidak dapat ditemui di masa ini.
250 ribu, 150 ribu dan 17.000 tahun lalu (Pleistosen Akhir-Holosen)
Penurunan muka air laut berdampak besar pada keberadaan fauna-fauna Indonesia yang hidup dan keadaan geografis Indonesia yang hampir sama dengan sekarang.
Penurunan muka air laut pada waktu itu sekitar 100 m. Karakter fauna Asia dan dominasi fauna dengan habitat hutan hujan merupakan ciri utama fauna Indonesia bagian barat yang memanjang dari Sumatera hingga Bali.
Dimulai dari Lombok yang dipisahkan oleh lautan dalam dan arus tinggi dari Bali, distribusi fauna mulai berbeda. Hal ini lah yang disadari oleh Wallace sebagai ecozona tersendiri yang dia pisahkan dengan garis khayal.
Penurunan muka air laut pada waktu itu sekitar 100 m. Karakter fauna Asia dan dominasi fauna dengan habitat hutan hujan merupakan ciri utama fauna Indonesia bagian barat yang memanjang dari Sumatera hingga Bali.
Dimulai dari Lombok yang dipisahkan oleh lautan dalam dan arus tinggi dari Bali, distribusi fauna mulai berbeda. Hal ini lah yang disadari oleh Wallace sebagai ecozona tersendiri yang dia pisahkan dengan garis khayal.