Tenaga Endogen: Dampak Postif dan Negatif Bagi Kehidupan
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan berasal dari arus konveksi magma.
Arus konveksi membuat kulit bumi mengalami dinamika dikarenakan berbagai fenomena seperti vulkanisme dan tektonisme.
Gaya endogen membangun struktur permukaan bumi selama jutaan tahun sampai sekarang. Berikut ini dampak positif dan negatif dari tenaga endogen bagi kehidupan.
Arus konveksi membuat kulit bumi mengalami dinamika dikarenakan berbagai fenomena seperti vulkanisme dan tektonisme.
Gaya endogen membangun struktur permukaan bumi selama jutaan tahun sampai sekarang. Berikut ini dampak positif dan negatif dari tenaga endogen bagi kehidupan.
a. Dampak Positif
Coba kamu perhatikan, lokasi pertanian di Indonesia kebanyakan berada di Sumatera, Jawa, Bali dan sebagian Nusa Tenggara dan Maluku. Hal tersebut berkaitan dengan aktivitas gunung api yang berada di daerah tersebut.
Gunung berapi muncul akibat kegiatan vulkanisme yang berasal dari gaya endogen. Dampak positif utama vulkanisme adalah menghasilkan daerah yang subur karena endapan abu vulkanik yang kaya material penyubur tanah.
Wilayah di sekitar lereng gunung api merupakan wilayah subur dan kaya akan hasil pertanian seprti di lereng Merapi, Arjuna, Tangkubanperahu, Ciremai dan lainnya. Selain menghasilkan material tanah subur, gaya endogen juga berkontribusi terhadap hal berikut:
Gunung berapi muncul akibat kegiatan vulkanisme yang berasal dari gaya endogen. Dampak positif utama vulkanisme adalah menghasilkan daerah yang subur karena endapan abu vulkanik yang kaya material penyubur tanah.
Wilayah di sekitar lereng gunung api merupakan wilayah subur dan kaya akan hasil pertanian seprti di lereng Merapi, Arjuna, Tangkubanperahu, Ciremai dan lainnya. Selain menghasilkan material tanah subur, gaya endogen juga berkontribusi terhadap hal berikut:
1. Kawasan tangkapan air hujan. Kawasan tangkapan air hujan adalah wilayah yang banyak menerima curah hujan dan mampu menyimpan serta mengeluarkannya di musim kemarau ke daerah yang lebih rendah berupa air tanah.
Kawasan ini biasanya terletak pada daerah pegunungan atau daerah dataran tinggi dengan vegetasi tanaman besar. Tanah yang subur di kawasan tersebut merupakan hasil letusan gunung api yang mampu menjadi media tumbuh berkembangnya tanaman keras tersebut.
Kawasan ini biasanya terletak pada daerah pegunungan atau daerah dataran tinggi dengan vegetasi tanaman besar. Tanah yang subur di kawasan tersebut merupakan hasil letusan gunung api yang mampu menjadi media tumbuh berkembangnya tanaman keras tersebut.
2. Sumber bahan galian ekonomis. Gunung api membawa material-material tambang berharga dari dalam bumi seperti pasir, batu hingga intan dan emas. Coba kamu lihat di sekitar Merapi atau Galunggung di Tasikmalaya, banyak penambang pasir dan batu.
Pasir Merapi dan Galunggung terkenal terbaik di Indonesia untuk bahan bangunan. Selain itu penambangan belerang juga banyak ditemukan seperti di Ijen Banyuwangi.
Pasir Merapi dan Galunggung terkenal terbaik di Indonesia untuk bahan bangunan. Selain itu penambangan belerang juga banyak ditemukan seperti di Ijen Banyuwangi.
3. Sumber tenaga listrik. Air yang masuk ke dalam tanah dan mengalami kontak dengan batuan panas akan menghasilkan uap panas. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.
Uap panas yang ditampung akan menghasilkan gaya tekan besar yang mampu menggerakan turbin pembangkit listrik. Contoh pemanfaatan uap panas ini ada di Dieng Jawa Tengah.
Uap panas yang ditampung akan menghasilkan gaya tekan besar yang mampu menggerakan turbin pembangkit listrik. Contoh pemanfaatan uap panas ini ada di Dieng Jawa Tengah.
4. Habitat flora fauna. Keberadaan flora fauna di dunia tidak terlepas dari pengaruh gaya endogen. Proses pergerakan lempeng membuat hewan-hewan dan tumbuhan tersebar di beberapa benua.
Selain itu perubahan struktur kulit bumi membuat habitat flora dan fauna bervariasi sehingga memunculkan kekhasan di beberapa lokasi.
Selain itu perubahan struktur kulit bumi membuat habitat flora dan fauna bervariasi sehingga memunculkan kekhasan di beberapa lokasi.
5. Sarana wisata dan pendidikan. Hasil gaya endogen seperti gunung api bisa menjadi sarana wisata dan laboratorium alam.
Hasil-hasil pengangkatan seperti di Karangsambung Kebumen atau Pegunungan Karst Gunung Kidul menjadi lokasi tepat untuk kegiatan wisata dan penelitian di bidang geologi dan hayati.
Hasil-hasil pengangkatan seperti di Karangsambung Kebumen atau Pegunungan Karst Gunung Kidul menjadi lokasi tepat untuk kegiatan wisata dan penelitian di bidang geologi dan hayati.
Erupsi gunung api berbahaya bagi kehidupan |
b. Dampak Negatif
1. Erupsi gunung api bisa menjadi berbahaya jika tidak dimitigasi dengan baik. Awan panas dan aliran lahar bisa merusak dan menghancurkan habitat di sekelilingnya. Awan panas mampu bergerak hingga kecepatan ratusan kilometer per jam dan berbahaya bagi kehidupan.
2. Gempa bumi akibat pergerakan lempeng bisa menghancurkan bangunan di atas permukaan bumi. Selain itu gempa tektonik bisa memicu tsunami yang berbahaya. Terakhir tsunami terjadi di Palu dan menghancurkan kota dan mengubur satu desa akibat likuifaksi.
3. Gaya endogen juga bisa memicu pergerakan tanah di lereng perbukitan akibat kondisi yang terjal. Lipatan-lipatan pegunungan akibat gaya endogen di beberapa titik sangat rawan erosi dan pergerakan tanah. Hujan deras bisa memicu longsor dan berbahaya bagi kehidupan.
Baca juga: Soal hots bab pedosfer + jawaban
Baca juga: Soal hots bab pedosfer + jawaban