Bentuk Gunung Api Strato, Shield, Cone dan Caldera
Gunung api atau volcano merupakan bentang alam yang terbentuk dari adanya magma yang menerobos lapisan kulit bumi. Tanpa gunung api maka tidak akan ada yang namanya daratan di permukaan bumi, karena semua tanah dan batuan awalnya adalah dari magma.
Ada banyak bentuk gunung api di dunia ini dan setiap bentuk punya karakteristik masing-masing. Menurut bentuknya, gunung api diklasifikasikan menjadi berikut:
Ada banyak bentuk gunung api di dunia ini dan setiap bentuk punya karakteristik masing-masing. Menurut bentuknya, gunung api diklasifikasikan menjadi berikut:
1. Stratovolcano
Merupakan gunung api yang punya bentuk seperti kerucut sempurna dengan lubang kepundan di atasnya. Puncak gunung akan semakin tinggi dikarenakan adanya endapan material hasil letusan seperti lava dan aliran piroklastik. Stratovolcano banyak terbentuk di daerah subduksi lempeng dengan jenis lava dominan andesit atau asam.
Gunung api di Indonesia banyak didominasi oleh gunung api tipe ini seperti Sinabung, Merapi, Galunggung, Kelud dan Krakatau. Gunung api strato ini juga banyak dijumpai di daerah Cincin Api Pasifik. Letusan gunung api ini banyak bertipe Plinian. Baca juga: Mau dapat nilai UN terbaik? Gabung Quipper Video yuk!
Gunung api di Indonesia banyak didominasi oleh gunung api tipe ini seperti Sinabung, Merapi, Galunggung, Kelud dan Krakatau. Gunung api strato ini juga banyak dijumpai di daerah Cincin Api Pasifik. Letusan gunung api ini banyak bertipe Plinian. Baca juga: Mau dapat nilai UN terbaik? Gabung Quipper Video yuk!
Gunung Fuji, pic: planetware.com |
2. Shield Volcano
Shield volcano atau gunung api perisai merupakan gunung api berbetuk datar dengan lava bertipe basalt. Diameter gunung api ini bervariasi dari mulai ratusan meter hingga 100 km (Mt. Maona Loa, Hawaii). Ketinggian gunung api ini hanya rata-rata 1/20 dari lebarnya.
Kemiringan lereng sangat lembut dari 2-3 derajat namun di tengah akan menjadi lebih curam hingga 10 derajat. Gunung api ini berstruktur lava dengan viskositas rendah dan mengalir ke semua arah. Gunung api Perisai banyak dihasilkan dari letusan tipe Hawaii.
Kemiringan lereng sangat lembut dari 2-3 derajat namun di tengah akan menjadi lebih curam hingga 10 derajat. Gunung api ini berstruktur lava dengan viskositas rendah dan mengalir ke semua arah. Gunung api Perisai banyak dihasilkan dari letusan tipe Hawaii.
Mt. Kilauea, pic: volcano.oregonstate.edu |
3. Scoria Cone
Scoria atau Cinder Cone memiliki tubuh relative kecil dengan ketinggian rata-rata kurang dari 300 m. Kerucut Scoria ini hamper seluruhnya terbentuk dari endapan tephra basalt. Gunung api ini punya kelerengan sangat curam hingga 35 derajat.
Beda dengan dua jenis gunung api sebelumnya punya sisi lereng yang simetris dari puncak ke bawah kebanyakan, meski ada beberapa yang asimetris karena pengaruh angin atau pemanjangan letusan.
Cinder cone dihasilkan oleh letusan tipe Stromboli yang menghasilkan kolom tephra basalt hingga ketinggian ratusan meter. Banyak kerucut scoria yang monogenetic yaitu tercatat meletus hanya sekali saja. Contoh gunung api ini adalah Vesuvius di Italia dan Cerro Negro di Nikaragua.
Beda dengan dua jenis gunung api sebelumnya punya sisi lereng yang simetris dari puncak ke bawah kebanyakan, meski ada beberapa yang asimetris karena pengaruh angin atau pemanjangan letusan.
Cinder cone dihasilkan oleh letusan tipe Stromboli yang menghasilkan kolom tephra basalt hingga ketinggian ratusan meter. Banyak kerucut scoria yang monogenetic yaitu tercatat meletus hanya sekali saja. Contoh gunung api ini adalah Vesuvius di Italia dan Cerro Negro di Nikaragua.
Gn. Vesuvius, pic: justinsearthsciencesite.weebly.com |
4. Caldera
Caldera merupakan fitur gunung api paling spektakuler di bumi dan terbentuk dari dua cara berbeda yaitu: letusan raksasa dan runtuhnya batuan permukaan bumi ke dalam dapur magma yang kosong. Kaldera merupakan suatu area kawah yang luas dengan beberapa kompleks gunung api berdiri di dalamnya (biasanya). Contoh Kaldera terkenal diantara Kaldera Bromo, Toba, Tambora dan Yellowstone. Baca juga: tipe-tipe tanah longsor dan bahayanya
Kaldera Gunung Api, pic: www.nps.gov |