Jalan-Jalan Menikmati Cakrawala di Kalibiru
Yogyakarta merupakan kota yang selalu dinanti dan dirindukan. Setiap tahun pasti saya kembali ke kota ini untuk mencari kenyamanan dan kedamaian. Ada banyak objek wisata yang ada di Yogyakarta dair mulai wisata alam maupun budaya.
Kali ini saya akan bercerita sedikit tentang perjalanan saya menuju Kalibiru tahun lalu.
Kali ini saya akan bercerita sedikit tentang perjalanan saya menuju Kalibiru tahun lalu.
Tahun lalu ketika saya baru resign dari pekerjaan di seberang, saya kembali ke Yogyakarta untuk waktu yang cukup lama. Salah satu lokasi yang saya kunjungi adalah Desa Kalibiru di Kulonprogo.
Saya dan isteri berangkat dari Bantul menggunakan motor menuju arah Wates. Rute nya yaitu dari Jl. Parangtritis lalu menuju Ringroad selatan arah ke Gamping.
Saya dan isteri berangkat dari Bantul menggunakan motor menuju arah Wates. Rute nya yaitu dari Jl. Parangtritis lalu menuju Ringroad selatan arah ke Gamping.
Selama perjalanan cuaca kala itu cerah tanpa hambatan apapun. Sebenarnya ada dua jalan menuju Kalibiru, yaitu lewat Sentolo dan lewat Wates. Kami menggunakan jalan dari arah Wates menuju Waduk Sermo.
Dari kota Wates perjalanan dilanjutkan menuju arah Kulon Progo, nanti ada persimpangan lalu belok kanan menuj uarah Waduk Sermo.
Dari kota Wates perjalanan dilanjutkan menuju arah Kulon Progo, nanti ada persimpangan lalu belok kanan menuj uarah Waduk Sermo.
Jika menggunakan mobil, lebih baik lewat Sentolo tapi kalau pakai motor bisa lewat Waduk Sermo sambil jalan-jalan. Setelah belok kanan dari jalan raya Wates, jalanan mulai menyempit karena masuk pedesaan.
Suasana desa-desa khas Jogja begitu terasa. Kami melintasi Waduk Sermo di tengah-tengah perjalanan. Waduk Sermo berada di wilayah pegunungan dengan hutan di sekelilingnya.
Kami mengelilingi waduk setelah itu ada papan belok kanan yang mengarah ke Kalibiru. Jalan semakin sempit dan curam memasuki perbukitan.
Suasana desa-desa khas Jogja begitu terasa. Kami melintasi Waduk Sermo di tengah-tengah perjalanan. Waduk Sermo berada di wilayah pegunungan dengan hutan di sekelilingnya.
Kami mengelilingi waduk setelah itu ada papan belok kanan yang mengarah ke Kalibiru. Jalan semakin sempit dan curam memasuki perbukitan.
Rumah Pohon Kalibiru |
Setelah 30 menitan, akhirnya sampailah di gerbang Kalibiru. Kalibiru merupakan salah satu desa wisata dengan konsep eco-park dan outbond. Kami memarkir motor di bawah dan berjalan ke atas. Kalibiru awalnya adalah suatu bukit yang disulap menjadi arena wisata dengan view yang indah.
Kita harus berjalan menanjak dulu sejauh 100 m untuk masuk arena wisata. Setelah beli tiket, lalu kami masuk dan melihat berbagai macam arena permainan mulai dari flying fox, jalan gantung dan rumah pohon.
Namun spot yang paling diminati wisatawan adalah rumah pohon yang memerlihatkan pemandangan Waduk Sermo dengan perbukitan disekelilinginya. Jika kamu mau foto di rumah pohon maka kamu harus membayar 30 ribu dan tentu saja ngantri dulu.
Namun spot yang paling diminati wisatawan adalah rumah pohon yang memerlihatkan pemandangan Waduk Sermo dengan perbukitan disekelilinginya. Jika kamu mau foto di rumah pohon maka kamu harus membayar 30 ribu dan tentu saja ngantri dulu.
Fasilitas di Kalibiru cukup lengkap, ada warung makan, mushola dan WC. Kalibiru selalu ramai saat akhir pekan atau musim liburan tiba.
Jika anda mau berkunjung ke sini pastikan kendaraan anda dalam kondisi prima ya karena jalanan yang curam dan sempit. Perhatikan cuaca juga ya, lebih baik saat musim kemarau saja.
Jika anda mau berkunjung ke sini pastikan kendaraan anda dalam kondisi prima ya karena jalanan yang curam dan sempit. Perhatikan cuaca juga ya, lebih baik saat musim kemarau saja.