Karakteristik Batuan Beku, Sedimen dan Metamorf
Ada beragam jenis batuan di permukaan bumi ini dan kamu tentu sering melihatnya. Semua batuan pada dasarnya berasal dari magma kemudian membeku.
Akan tetapi ada berbagai jenis faktor yang mengakibatkan bentuk dan jenis batuan bermacam-macam.
Menurut pembentukan atau genesanya, batuan terbagi menjadi tiga yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Baca juga: 4 masa pembabakan sejarah bumi
a. Batuan Beku
Batuan beku atau igneous rocks merupakan batuan yang terbentuk karena proses pendinginan magma pijar yang berubah menjadi padat. Ada tiga jenis batuan beku menurut tempat pendinginannya yaitu:
1. Batuan beku dalam, merupakan batuan yang pembekuannya terjadi jauh di dalam kulit bumi. Pendinginannya sangat lambat kristal-kristal yang terbentuk terlihat besar. Batuan beku ini juga disebut batuan abyssis. Contoh batuan beku dalam adalah granit dan gabro.
2. Batuan beku gang (korok), merupakan batuan yang pembekuannya berlangsung lebih cepat karena magma sudah mulai masuk melalui celah litosfer. Batuan beku ini membeku di lorong antara dapur magma dengan permukaan bumi. Ciri tekstur dari batuan ini adalah kristalnya sudah mulai terlihat halus (bertekstur porfir). Contoh batuan ni adalah granit porfir dan diorit porfir.
3. Batuan beku luar, merupakan batuan beku yang pembekuannya terjadi di permukaan bumi saat erupsi gunung api. Pembekuannya sangat cepat karena telah berada di lingkungan udara sehingga kristal batuannya halus bahkan ada yang tidak menampakkan adanya kristal. Contohnya adalah batuapun dan obsidian. Baca juga: Batuan beku basa, asam dan intermediete
Genesa Batuan Beku |
b. Batuan Sedimen
Batuan sedimen atau sedimentary rocks merupakan batuan beku yang telah mengalami pelapukan dan terangkut oleh erosi. Jenis batuan sedimen diantaranya batu kapur, batu pasir, breksi dan batu konglomerat. Batuan sedimen meliputi 75% permukaan bumi. Batuan sedimen dapat dibagi lagi menjadi beberapa kategori.
1. Menurut tenaga pengangkutnya, dibagi menjadi
- batuan sedimen aeolian (angin)
- batuan sedimen glasial (es atau gletser)
- batuan sedimen akuatis (air sungai)
- batuan sedimen marin (laut)
2. Menurut proses pengendapannya, dibagi menjadi
- batuan sedimen klastik (dari pecahan batuan sebelumnya)
- batuan sedimen kimiawi (dari perubahan kimia)
- batuan sedimen organik (dari bahan organik)
3. Menurut tempat pengendapannya, dibagi menjadi
- batuan sedimen limnis (rawa)
- batuan sedimen fluvial (sungai)
- batuan sedimen marin (laut)
- batuan sedimen teristris (daratan)
Batuan Sedimen, pic: physicalgeology.pressbooks.com |
c. Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau malihan merupakan hasil dari perubahan bentuk fisik dan kimia dari batuan sebelumnya. Itulah sebabnya disebut batuan metamorfosa. Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Batuan metamorf kontak
Merupakan batuan yang terbentuk dari proses metamorfosis akibat lingkungan suhu tinggi. Hal ini menyebabkan bentuk dan warna batuan berubah karena kontak dengan magma. Contohnya adalah batukapur berubah menjadi marmer.
2. Batuan metamorf dinamo
Merupakan batuan yang terbentuk dari proses metamorfosis akibat tekanan tinggi (gaya endogen) dalam waktu lama. Batuan ini banyak terbentuk di daerah patahan atau folded mountain. Contohnya adalah mud stone dan slate.
3. Batuan metamorf pneumatolitik
Merupakan batuan yang terbentuk dari proses metamorfosa yang diakibatkan oleh kontak gas atau uap magma. Contohnya kuarsa dengan gas flour akan menjadi topaz.
Batuan Metamorf, pic: physicalgeology.pressbooks.com |