Pandangan Geosentris dan Heliosentris
Sejak jaman dahulu manusia telah meneliti tentang pergerakan benda-benda langit di angkasa. Berbagai perdebatan muncul seiring dengan munculnya teori-teori baru tentang bagaimana gerakan benda langit yang benar.
Dari semua pandangan tentang gerakan benda langit, pandangan geosentris dan heliosentris adalah yang paling terkenal.
Dari semua pandangan tentang gerakan benda langit, pandangan geosentris dan heliosentris adalah yang paling terkenal.
Kita tahu sekarang bahwa planet merupakan salah satu benda langit di tata surya ini. Namun bagaimana sebenarnya gerakan planet dan benda langit lainnya?. Baca juga: Ciri masyarakat desa menurut Parson
a. Pandangan Geosentris
Geosentris merupakan sebuah sebuah paham yang menyatakan bahwa bumi meurpakna pusat tata surya. Teori ini dikemukakan oleh Ptolomeus dalam bukunya Almagest.
Ia menyatakan bahwa semua benda langit bergerak mengelilingi sebuah titik yaitu Bumi. Pandangan ini diperoleh dari hasil pengamatan terhadap gerak semu matahari harian. Teori ini awalnya didukung oleh Socrates, Aristoteles dan Amazimandaros.
Ia menyatakan bahwa semua benda langit bergerak mengelilingi sebuah titik yaitu Bumi. Pandangan ini diperoleh dari hasil pengamatan terhadap gerak semu matahari harian. Teori ini awalnya didukung oleh Socrates, Aristoteles dan Amazimandaros.
Pentingnya fenomena ini mengakibatkan kebudayaan Yunani kuno sangat ditentukan oleh keberadaan benda langit disekitarnya khususnya dalam penamaan hari, minggu dan tahun. Namun tidak semua orang Yunani percaya bahwa bumi berada di tengah.
Aristrachus of Samos dikatakan NASA merupakan orang pertama yang tahu bahwa matahari berada di tengah alam semesta. Dia mengusulkannya pada abad ketiga sebelum masehi namun tidak begitu diperhatikan. Baca juga: Beda Arktik dan Antartika
Aristrachus of Samos dikatakan NASA merupakan orang pertama yang tahu bahwa matahari berada di tengah alam semesta. Dia mengusulkannya pada abad ketiga sebelum masehi namun tidak begitu diperhatikan. Baca juga: Beda Arktik dan Antartika
Geosentris dan heliosentris |
b. Pandangan Heliosentris
Di bada pertengahan, para astronom Eropa menghadapi berbagai maslaah seperti gerhana yang tidak akurat hitungannya, pelaut yang perlu navigasi saat berlayar, kalender Julius yang tidak akurat saat Ekuinoks terjadi, dan masalah hari libut keagamaan yang tidak tepat sehingga revolusi astronomis mulai berkembang. Baca juga: Terbentuknya gurun pasir di bumi
Pandangan Heliosentris dipopulerkan oleh Copernicus pada 1543 yang menganggap matahari sebagai pusat tata surya dan semua benda langit mengelilingi matahari. Tentu ini teori yang bertentangan dengan geosentris dan menjadi sebuah kehebohan pada masanya.
Dengan alat sederhana kala itu, Copernicus mempelajari gerakan matahari, planet dan bintang sampai pada kesimpulan bahwa dengan menempatkan matahari di tengah tat asurya dalam keadaan diam maka perhitungan benda langit akan lebih mudah. Teori ini punya kelemahan yaitu menyebutkan bahwa orbit planet adalah bulat bukan elips.
Dengan alat sederhana kala itu, Copernicus mempelajari gerakan matahari, planet dan bintang sampai pada kesimpulan bahwa dengan menempatkan matahari di tengah tat asurya dalam keadaan diam maka perhitungan benda langit akan lebih mudah. Teori ini punya kelemahan yaitu menyebutkan bahwa orbit planet adalah bulat bukan elips.
Penyempurnaan teori ini dibahas oleh Johannes Kepler yang menghasilkan 3 hukum Kepler tentang gerakan benda langit. Mau tahu isi hukum Kepler?. Silahkan cek di artikel 3 Hukum Kepler dan penjelasannya.
Gambar: disini