Perkembangan Partai Politik di Indonesia Masa ke Masa
Berkembangnya partai politik di Indonesia telah dimulai sejak era kolonialisme Belanda sebagai suatu manifestasi bangkitnya kesadaran nasional. Setelah itu partai politik di Indonesia berkembang melewati berbagai masa.
Pola kepartaian pada masa kolonialisme menunjukkan keanekaragaman. Ada yang bertujuan sosial seperti Budi Utomo dan Muhammadiyah.
Ada yang menganut asas politik berdasarkan agama seperti Masyumi, Partai Sarikat Islam Indonesia, Partai Katolik dan Partai Kristen Indonesia. Ada juga partai-partai yang berasaskan ideologi seperti Partai Nasional Indonesia dan Partai Komunis Indonesia.
Pada masa Jepang, kegiatan partai politik tidak diperbolehkan dan hanya golongan Islam yang boleh membentuk Masyumi.
Pola kepartaian pada masa kolonialisme menunjukkan keanekaragaman. Ada yang bertujuan sosial seperti Budi Utomo dan Muhammadiyah.
Ada yang menganut asas politik berdasarkan agama seperti Masyumi, Partai Sarikat Islam Indonesia, Partai Katolik dan Partai Kristen Indonesia. Ada juga partai-partai yang berasaskan ideologi seperti Partai Nasional Indonesia dan Partai Komunis Indonesia.
Pada masa Jepang, kegiatan partai politik tidak diperbolehkan dan hanya golongan Islam yang boleh membentuk Masyumi.
Parpol di era reformasi |
Sejak kemerdekan Republik Indonesia sampai saat ini terdapat berbagai perkembangan partai politik di Indonesia yaitu:
1. Masa Demokrasi Liberal (1945-1959)
Pada masa ini ditandai dengan kebebasan untuk mendirikan parpol. Peranan parpol sangat dominan dalam menentukan arah tujuan negara melalui badan perwakilan Masa ini diakhiri dengan dikeluarkannya dekrit presiden 5 Juli 1959.
2. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
Pada masa ini ditandai dengan adanya persaingan dua kubu yaitu Soekarno yang didukung partai berideologi nasionalis dengan PKI yang didukung TNI AD dan partai beraliran sosialis. Saat itu parpol punya posisi tawar yang lemah sehingga kurang menunjukkan aset berarti dalam percaturan politik Indonesia. Periode ini diakhiri dengan pemberontakan G 30 S/PKI 30 September 1965.
3. Masa Orde Baru (1966-1998)
Masa ini adalah rezim Soeharto yang melakukan pembenahan dalam sistem politik antara lain jumlah parpol dikurangi hanya 3 yakni:
1. Partai Persatuan Pembangunan dengan ideologi Islam.
2. Golongan Karya dengan ideologi kekaryaan dan keadilan sosial.
3. Partai Demokrasi Indonesia dengan asas dmokrasi, nasional dan keadilan.
Kedudukan parpol dalam hal ini lemah karena adanya kontrol penguasa alias presiden.
4. Masa Reformasi (1998-sekarang)
Masa reformasi dimulai sejak jatuhnya rezim Soeharto di tahun 1998 dalam tragedi Trisakti. Reformasi membawa perubahan dalam sistem politik. Kedudukan parpol juga berubah, karena diberikan kesempatan untuk hidup kembali dan mengikuti pemilu pertama setelah orde baru yaitu pada 1999.
Selain itu lembaga DPR juga beranggotakan partai politik yang dipilih langsung oleh rakyat. Presiden dan wakil presiden juga dipilih langsung oleh rakyat sejak 2004.
Gambar: disini