Pengertian Pengangguran Terbuka, Setengah Menganggur dan Terselubung
Pengangguran, siapa yang tidak sedap mendengar kata yang satu ini. Semua penduduk usia produktif tentu tidak ingin menjadi pengangguran karena akan menambah beban keluarga.
Berdasarkan lama waktu kerja, pengangguran dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu Pengertian Pengangguran Terbuka, Setengah Menganggu dan Terselubung.
Berdasarkan lama waktu kerja, pengangguran dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu Pengertian Pengangguran Terbuka, Setengah Menganggu dan Terselubung.
a. Pengangguran terbuka adalah situasi dimana orang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka bisa disebabkan karena lapangan kerja yang tidak tersedia, ketidakcocokan antara kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan dan tidak mau bekerja.
Untuk menghitung berapa besar tingkat pengangguran terbuka dapat digunakan rumus berikut
Untuk menghitung berapa besar tingkat pengangguran terbuka dapat digunakan rumus berikut
Tingkat Pengangguran Terbuka = Jumlah Pengangguran Terbuka/Angkatan Kerja x 100%
b. Setengah menganggur adalah situasi dimana orang bekerja tapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktifitas kerja dan penghasilan kerja yang diperoleh.
Misalnya orang yang bekerja sebagai freelancer, dimana ia tidak ada kepastian mengerjakan pekerjaan pada waktu tertentu. Untuk menghitung berapa besar tingkat setengah menganggur, dapat digunakan rumus berikut:
Misalnya orang yang bekerja sebagai freelancer, dimana ia tidak ada kepastian mengerjakan pekerjaan pada waktu tertentu. Untuk menghitung berapa besar tingkat setengah menganggur, dapat digunakan rumus berikut:
Tingkat Setengah Menganggur = Bekerja kurang 35 jam per minggu/Jumlah Angkatan Kerja x 100%
Jenis-jenis penganguran dalam ekonomi |
c. Pengangguran terselubung terjadi karena tenaga kerja tidak berkerja secara optimal. Kondisi ini diakibatkan adanya ketidasesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuannya.
Dampak ketidakcocokan akan berpengaruh pada produktifitas kerja dan pengasilan yang rendah alias di bawah rata-rata. Misalnya seorang lulusan S1 Pendidikan bekerja sebagai pegawai bank.
Dia tidak melaksanakan pekerjaan sebagai pegawai bank dengan baik sehingga mengurangi proses kerja.
Dampak ketidakcocokan akan berpengaruh pada produktifitas kerja dan pengasilan yang rendah alias di bawah rata-rata. Misalnya seorang lulusan S1 Pendidikan bekerja sebagai pegawai bank.
Dia tidak melaksanakan pekerjaan sebagai pegawai bank dengan baik sehingga mengurangi proses kerja.
Pengangguran terselubung juga dapat terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja yang dipakai untk mengerjakan suatu pekerjaan melebihi batas optimalnya.
Misalnya sebuah perusahaan memperkerjakan 10 karyawan untuk menangani pemasaran padahal hanya dengan memperkerjakan 7 karyawan pun tugas tersebut dapat tertangani dengan baik. Maka 3 orang diaktakan sebagai pengangguran terselubung.
Itulah jenis pengangguran menurut lama waktu kerja yang jika tidak ditangani dengan baik maka akan menambah masalah bagi pembangunan di Indonesia. Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan peran serta industri kreatif.
Gambar: disini