Turing Dari Bekasi ke Situs Megalitik Gunung Padang
Halo teman-teman sahabat traveler Indonesia, bagaimana kabarnya hari ini?. Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif ya guys.
Kali ini saya akan sedikit berbagi cerita tentang perjalanan touring dari Bekasi ke Situs Megalitik Gunung Padang di Cianjur.
Jumat kemarin merupakan awal long weekend, jadi daripada madesu (masa depan suram) di rumah, jadilah kami berdua (saya dan istri) searching lokasi.
Setelah gugling, ketemulah dengan Situs Megalitik Gunung Padang. Sudah lama kami penasaran tentang keberadaan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara ini.
Start di pagi hari jam setengah tujuh, kami berangkat dengan bermodal motor matic dan google map dari Bekasi menuju arah Cileungsi.
Rute yang kami pilih adalah Bekasi-Gunung Putri-Babakan Madang-Megamendung-Puncak-Cianjur-Warungkondang.
Kali ini saya akan sedikit berbagi cerita tentang perjalanan touring dari Bekasi ke Situs Megalitik Gunung Padang di Cianjur.
Jumat kemarin merupakan awal long weekend, jadi daripada madesu (masa depan suram) di rumah, jadilah kami berdua (saya dan istri) searching lokasi.
Setelah gugling, ketemulah dengan Situs Megalitik Gunung Padang. Sudah lama kami penasaran tentang keberadaan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara ini.
Start di pagi hari jam setengah tujuh, kami berangkat dengan bermodal motor matic dan google map dari Bekasi menuju arah Cileungsi.
Rute yang kami pilih adalah Bekasi-Gunung Putri-Babakan Madang-Megamendung-Puncak-Cianjur-Warungkondang.
Setengah jam perjalanan, kami sudah sampai di perempatan Cileungsi-Cibubur. Disini kendaraan super padat guys, biasalah long weekend. Karena pake motor jadi bisa selap-selip, aman. Cuaca pada hari tersebut cerah dan tidak ada nampak akan turun hujan.
Dari Cileungsi kami belok kanan ke arah Cibubur (lewat fly over) dan setelah itu belok kiri ke arah Jalan Mercedez Benz (itu yang pabrik Mercy di Indonesia).
Jalanan mulai jelek guys, berlubang jadi gak bisa ngebut. Setelah keluar pabrik Mercy lalu masuk Jl. Gunung Putri. Disini jalanan sudah mulai beton semua, alhasil memang rada gak enak di shockbreaker, pegel pundak karena guncangan di matic emang rada lumayan. Disini banyak truk semen guys, jadi hati-hati. Dari Gunung Putri kemudian masuk ke Sentul dan Babakan Madang.
Dari Cileungsi kami belok kanan ke arah Cibubur (lewat fly over) dan setelah itu belok kiri ke arah Jalan Mercedez Benz (itu yang pabrik Mercy di Indonesia).
Jalanan mulai jelek guys, berlubang jadi gak bisa ngebut. Setelah keluar pabrik Mercy lalu masuk Jl. Gunung Putri. Disini jalanan sudah mulai beton semua, alhasil memang rada gak enak di shockbreaker, pegel pundak karena guncangan di matic emang rada lumayan. Disini banyak truk semen guys, jadi hati-hati. Dari Gunung Putri kemudian masuk ke Sentul dan Babakan Madang.
Jalan sudah mulai menyempit dan naik turun. Banyak biker juga yang lewat jalan ini menuju puncak, jadi serasa gak sendirian touring. Lepas Babakan Madang kemudian belok kanan di Bukit Golf Sentul. Disini jalanan mulai menanjak tapi pemandangannya asik banget pokoknya.
Dari Padang Golf lalu keluar menuju Gunung Geulis dan sampai di Megamendung. Karena kemarin lagi ada longsor di Ciloto, maka jalanan ke Arah Puncak tidak padat dan lengang. Motor bisa dilaju cepat, tapi tetap hati-hati guys.
Setelah sampai Cisarua kami berhenti sejenak di pinggir jalan samping kebun teh untuk sarapan pagi. Jam menujukkan pukul 09.00 dan dua buah gorengan sudah cukup untuk mengganjal perut ditemani teha hangat. Udara mulai sejuk dan segar khas pegunungan.
Setelah 15 menit istirahat, perjalanan kami lanjutkan melalui jalur Puncak. Terlihat tebing-tebing disekitar Puncak banyak yang longsor dan ini menjadi tanda bahwa ada potensi bencana di masa depan jika tidak segera ditangani.
Dari Padang Golf lalu keluar menuju Gunung Geulis dan sampai di Megamendung. Karena kemarin lagi ada longsor di Ciloto, maka jalanan ke Arah Puncak tidak padat dan lengang. Motor bisa dilaju cepat, tapi tetap hati-hati guys.
Setelah sampai Cisarua kami berhenti sejenak di pinggir jalan samping kebun teh untuk sarapan pagi. Jam menujukkan pukul 09.00 dan dua buah gorengan sudah cukup untuk mengganjal perut ditemani teha hangat. Udara mulai sejuk dan segar khas pegunungan.
Setelah 15 menit istirahat, perjalanan kami lanjutkan melalui jalur Puncak. Terlihat tebing-tebing disekitar Puncak banyak yang longsor dan ini menjadi tanda bahwa ada potensi bencana di masa depan jika tidak segera ditangani.
Setelah melalui Puncak Pass jalanan kemudian mulai menurun hingga Cipanas. Disini kami mampir dulu ke Kota Bunga untuk istirahat. Masuk kota Bunga kami melihat berbagai rumah-rumah bergaya luar negeri yang lucu dan unik, pasti harganya milyaran. Di Kota Bunga lalu kami mengunjungi Little Venice karena permintaan isteri.
Bayar parkir 5.000 dan tike masuk Kota Bunga 25.000 per orang. Hari kemarin karena jalur Puncak masih ditutup buat kendaraan pribadi mobil dan bis, jadi masih relatif sepi, tidak terlalu crowded. Kami lalu sewa gondola 20.000 per orang untuk mencoba mengarungi sudut Little Venice, lumayan lah pengalaman (barangkali aja suatu saat bisa beneran ke Venice aslinya).
Bayar parkir 5.000 dan tike masuk Kota Bunga 25.000 per orang. Hari kemarin karena jalur Puncak masih ditutup buat kendaraan pribadi mobil dan bis, jadi masih relatif sepi, tidak terlalu crowded. Kami lalu sewa gondola 20.000 per orang untuk mencoba mengarungi sudut Little Venice, lumayan lah pengalaman (barangkali aja suatu saat bisa beneran ke Venice aslinya).
Satu jam di Little Venice, kami lalu lanjutkan perjalanan menuju tujuan utama yaitu Situs Gunung Padang. Motor kami pacu ke arah Cianjur. Jalanan tidak terlalu ramai dan aspal jalan cukup baik. Jam 12.00 kami singgah dulu ke Mesjid untuk sholat Jumat.
Ingat kemanapun kau pergi jangan lupa shalat guys (karena itu kebutuhan) biar hidup kita semakin berkah, tidak hidup cuma sekedar hidup.
Selepas shalat Jumat, kami lalu melanjutkan perjalanan hingga menuju perempatan masuk kota Cianjur. Dari sana kami belok kanan menuju arah Warungkondang.
Ingat kemanapun kau pergi jangan lupa shalat guys (karena itu kebutuhan) biar hidup kita semakin berkah, tidak hidup cuma sekedar hidup.
Selepas shalat Jumat, kami lalu melanjutkan perjalanan hingga menuju perempatan masuk kota Cianjur. Dari sana kami belok kanan menuju arah Warungkondang.
Jam menujukkan pukul 13.00 dan perut sudah mulai keroncongan, kami lalu mampir dulu di rumah makan lesehan Sunda samping kanan sebelum Pasar Warungkondang. Kami pesan nila cobek dan karedok khas Sunda.
Suasana Sunda sangat terasa di rumah makan ini, duduk lesehan diiringin lagu Sunda dan pemandangan pesawahan Cianjur. Satu jam kemudian setelah energi kembali naik, kami melanjutkan perjalanan.
Selepas Warungkondang kami mulai mengurangi kecepatan karena takut belokan ke arah Gunung Padang terlewat. Lalu sampailah di belokan ke Kecamatan Gerkong, dari jalan utama terlihat Gapura dengan nama Situs Gunung Padang. Kami lalu belok kiri dan jalanan mulai menyempit namun sudah beton semua.
Suasana Sunda sangat terasa di rumah makan ini, duduk lesehan diiringin lagu Sunda dan pemandangan pesawahan Cianjur. Satu jam kemudian setelah energi kembali naik, kami melanjutkan perjalanan.
Selepas Warungkondang kami mulai mengurangi kecepatan karena takut belokan ke arah Gunung Padang terlewat. Lalu sampailah di belokan ke Kecamatan Gerkong, dari jalan utama terlihat Gapura dengan nama Situs Gunung Padang. Kami lalu belok kiri dan jalanan mulai menyempit namun sudah beton semua.
Kami melaju dan melihat samping kiri kanan yang mulai masuk daerah perbukitan. Dari jalan utama Warungkondang ini, jarak ke Gunung Padang sekitar 16 km guys, lumayan jauh. Jalanan sudah beton semua dan badan mulai pegal karena guncangan di beton memang gak enak banget.
Usul punya usul jalan di menuju akses Gunung Padang mulai dibeton sejak Pak SBY dulu berkunjung ke sini dan melihat kebesaran Situs Megalitik terbesar di Asia Tenggara ini.
Usul punya usul jalan di menuju akses Gunung Padang mulai dibeton sejak Pak SBY dulu berkunjung ke sini dan melihat kebesaran Situs Megalitik terbesar di Asia Tenggara ini.
Motor terus dipacu dengna hati-hati dan sampailah kami di Stasiun Lempegan. Dari Stasiun kereta ini kami belok ke kiri dan jalanan mulai terus menanjak. Selepas itu perkebunan teh mulai kami lewati. Ternyata ada perkebunan teh yang cantik juga di selatan Cianjut guys. Dari Stasiun Lempegan ke arah Gunung Padang kurang lebih 3 km namun jalanan mulai menyempit.
Jangan bingung karena banyak papan arah menuju situs Gunung Padang. Keluar perbebunan teh, jalanan mulai menurun dan setelah itu sampailah di gerbang masuk Gunung Padang.
Disini banyak mobil diparkir. Jadi bagi yang bawa mobil gak bisa langsung ke situs guys, harus nyewa ojek. Kalau pakai motor langsung naik aja ke atas.
Seratus meter dari gerbang masuk kami lalu sampai di parkitan Situs Megalitik Gunung Padang. Bayar parkir 5.000 rupiah dan karcis masuk 10.000 per orang.
Jangan bingung karena banyak papan arah menuju situs Gunung Padang. Keluar perbebunan teh, jalanan mulai menurun dan setelah itu sampailah di gerbang masuk Gunung Padang.
Disini banyak mobil diparkir. Jadi bagi yang bawa mobil gak bisa langsung ke situs guys, harus nyewa ojek. Kalau pakai motor langsung naik aja ke atas.
Seratus meter dari gerbang masuk kami lalu sampai di parkitan Situs Megalitik Gunung Padang. Bayar parkir 5.000 rupiah dan karcis masuk 10.000 per orang.
Dari parkiran kami lalu naik ke atas situs. Ada dua jalur guys, pertama jalur curam 150 m dan kedua jalur landai 300 m, tinggal pilih aja. Kami pilih yang pertama biar lebih pendek, namun ngos-ngosan juga sih. Ada banyak wisatawan juga sore itu dan bawa anak juga digendong sampai atas.
Setelah mendaki tangga dari batu columnar joint selama 15 menit, sampailah di atas situs Megalitik. Setelah sekian lama cuma lihat di web dan berita doang, kini kami sanggup menginjakkan kaki di salah satu warisan tertua nenek moyang Indonesia yang patut kita banggakan.
Tujuh jam perjalanan dari Bekasi ke Gunung Padang tidak ada apa-apanya saat bisa melihat kebesaran situs Gunung Padang.
Setelah mendaki tangga dari batu columnar joint selama 15 menit, sampailah di atas situs Megalitik. Setelah sekian lama cuma lihat di web dan berita doang, kini kami sanggup menginjakkan kaki di salah satu warisan tertua nenek moyang Indonesia yang patut kita banggakan.
Tujuh jam perjalanan dari Bekasi ke Gunung Padang tidak ada apa-apanya saat bisa melihat kebesaran situs Gunung Padang.
Kami melihat susunan balok-balok batu kubus (dalam geologi disebut columnar joint) terhampar luas. Ada beberapa menhir dan dolmen yang tergeletak di Situs ini. Situs megalitik Gunung Padang ini diperkirakan lebih tua dari Piramida Giza di mesir guys. Namun teka-teki darimana asal batu yang persegi masih tanda tanya.
Ada yang bilang dipahat dan ada yang bilang terbentuk alami karena batuan beku basalt yang membeku dipermukaan bumi membentuk kolom-kolom (sama halnya kaya sawah yang retak kalau lagi kering guys prinsip kerjanya).
Situs ini dikelola baik oleh Disparbud Jabar dan ada banyak pemadu di sana. Setelah satu jam beristirahat, jam menujukkan pukul 17.00 dan kami siap untuk kembali. Satu jam sudah cukup untuk merasakan siswa bukti kemegahan peradaban Indonesia dahulu kala.
Ada yang bilang dipahat dan ada yang bilang terbentuk alami karena batuan beku basalt yang membeku dipermukaan bumi membentuk kolom-kolom (sama halnya kaya sawah yang retak kalau lagi kering guys prinsip kerjanya).
Situs ini dikelola baik oleh Disparbud Jabar dan ada banyak pemadu di sana. Setelah satu jam beristirahat, jam menujukkan pukul 17.00 dan kami siap untuk kembali. Satu jam sudah cukup untuk merasakan siswa bukti kemegahan peradaban Indonesia dahulu kala.
Kami turun tangga, menyalakan kendaraan dan kembali ke rumah. Jalanan mengikuti jalan sebelumnya, namun pulang rasanya lebih cepat. Di Warungkondang awan mulai gelap dan hujan sangat deras turun.
Kami minggir dulu untuk pakai jas hujan (jadi bagi par abikers, jangan lupa bawa jas hujan ya kemana-mana karena cuaca itu cepat berubah). Hujan deras mengguyur Cianjur sampai dengan Cipanas Puncak.
Jam 19.00 kami baru sampai Puncak dan akhirnya karena kelelahan, kami mampir dulu di hotel untuk istirahat dan melanjutkan perjalanan ke Bekasi subuh esoknya. Cari hotel ala backpaker yang hemat aja guys, nanti saya akan ulas di postingan selanjutnya. Selamat berlibur dan tulisan perjalananmu agar abadi selamanya. Gambar-gambarnya bisa dilhat di bawah ya.
Kami minggir dulu untuk pakai jas hujan (jadi bagi par abikers, jangan lupa bawa jas hujan ya kemana-mana karena cuaca itu cepat berubah). Hujan deras mengguyur Cianjur sampai dengan Cipanas Puncak.
Jam 19.00 kami baru sampai Puncak dan akhirnya karena kelelahan, kami mampir dulu di hotel untuk istirahat dan melanjutkan perjalanan ke Bekasi subuh esoknya. Cari hotel ala backpaker yang hemat aja guys, nanti saya akan ulas di postingan selanjutnya. Selamat berlibur dan tulisan perjalananmu agar abadi selamanya. Gambar-gambarnya bisa dilhat di bawah ya.
Situs Megalitik Gunung Padang |
Situs Megalitik Gunung Padang |
Situs Megalitik Gunung Padang |
Perkebunan teh di Lampegan |
Situs Megalitik Gunung Padang |