Model Transisi Demografi
Pertumbuhan penduduk di dunia kususnya negara maju mengalami suatu proses transisi. Dimulai pada 1700-an di Eropa, sesuatu yang luar biasa terjadi yaitu angka kematian menurun.
Dahulu Eropa adalah benua yang berada dalam masa kegelapan atau dark age. Penduduk belum memiliki pola pikir yang rasional seperti sekarang.
Dahulu Eropa adalah benua yang berada dalam masa kegelapan atau dark age. Penduduk belum memiliki pola pikir yang rasional seperti sekarang.
Selepas itu di abad pertengahan munculah renaisans yang mengubah total peradaban Eropa. Tekologi dan iptek mulai berkembang.
Dengan teknologi baru di bidang pertanian dan produksi, dan kemajuan dalam kesehatan dan sanitasi, sejumlah besar orang hidup melalui tahun-tahun remaja mereka, meningkatkan harapan hidup rata-rata dan menciptakan trend baru bagi pertumbuhan penduduk. Inilah yang dinamakan transisi penduduk atau transisi demografi.
Baca juga:
Contoh soal studi kasus geografi di UN
Letak astronomis dan pembagian waktu
Faktor perbedaan warna tanah
Baca juga:
Contoh soal studi kasus geografi di UN
Letak astronomis dan pembagian waktu
Faktor perbedaan warna tanah
Fase Transisi Demografi, pic: www.markedbyteachers.com |
Perubahan mendadak ini dibuat pergeseran dalam memahami hubungan antara kelahiran dan kematian, yang sampai saat itu telah baik relatif sama, terlepas dari lokasi. Selama 300 tahun terakhir, demografi penduduk terus berkembang sebagai hasil dari hubungan antara tingkat kelahiran dan kematian dalam suatu negara.
Observasi dan dokumentasi fenomena global ini telah menghasilkan suatu Model Transisi Demografi, yang membantu menjelaskan dan memahami perubahan demografi penduduk. Baca juga: Geografi negara Perancis
Sekilas Model Transisi Demografi
Transisi Demografi merupakan suatu grafik berdasarkan tren populasi historis dua karakteristik demografi - angka kelahiran dan angka kematian - yang menunjukkan bahwa jumlah siklus laju pertumbuhan penduduk suatu negara melalui tahapan sebagai negara yang sedang berkembang dalam sisi ekonomi.
Observasi dan dokumentasi fenomena global ini telah menghasilkan suatu Model Transisi Demografi, yang membantu menjelaskan dan memahami perubahan demografi penduduk. Baca juga: Geografi negara Perancis
Sekilas Model Transisi Demografi
Transisi Demografi merupakan suatu grafik berdasarkan tren populasi historis dua karakteristik demografi - angka kelahiran dan angka kematian - yang menunjukkan bahwa jumlah siklus laju pertumbuhan penduduk suatu negara melalui tahapan sebagai negara yang sedang berkembang dalam sisi ekonomi.
Setiap tahap ditandai dengan hubungan khusus antara angka kelahiran (jumlah kelahiran per tahun per seribu orang) dan tingkat kematian (jumlah kematian tahunan per seribu orang). Dalam model ini, sebuah negara akan maju dari waktu ke waktu dari satu tahap ke tahap berikutnya sebagai dampak dari kekuatan sosial dan ekonomi tertentu pada tingkat kelahiran dan kematian.
Setiap negara dapat ditempatkan dalam fase transisi, tapi tidak setiap fase dilalui oleh setiap negara. Sebagai contoh, saat ini tidak ada negara di Tahap 1, juga tidak ada negara di Tahap 5, tapi potensi tetap ada di masa depan. Baca juga: Nilai kultural bangsa Indonesia
Setiap negara dapat ditempatkan dalam fase transisi, tapi tidak setiap fase dilalui oleh setiap negara. Sebagai contoh, saat ini tidak ada negara di Tahap 1, juga tidak ada negara di Tahap 5, tapi potensi tetap ada di masa depan. Baca juga: Nilai kultural bangsa Indonesia
5 Fase Transisi Demografi
Dalam Tahap 1, yang diterapkan untuk sebagian besar negara dunia sebelum Revolusi Industri, baik tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang tinggi. Akibatnya, ukuran populasi tetap cukup konstan tetapi dapat memiliki kejadian utama seperti perang atau pandemi penyakit.
Dalam Tahap 2, pengenalan obat modern menurunkan angka kematian, terutama di kalangan anak-anak, sementara tingkat kelahiran tetap tinggi; hasilnya adalah pertumbuhan penduduk yang cepat. Banyak dari negara-negara berkembang saat ini di Tahap 2. Baca juga: Jenis-jenis lingkungan hidup
Pada Tahap 3, tingkat kelahiran secara bertahap menurun, biasanya sebagai akibat dari kondisi ekonomi membaik, peningkatan status perempuan, dan pengenalan kontrasepsi. Pertumbuhan penduduk yang terus terjadi, tetapi pada tingkat yang lebih rendah. Sebagian besar negara-negara berkembang di Tahap 3.
Pada Tahap 4, tingkat kelahiran dan kematian keduanya rendah, menstabilkan populasi. Negara-negara ini cenderung memiliki ekonomi kuat, tingkat pendidikan yang lebih tinggi, kesehatan yang lebih baik, proporsi yang lebih tinggi dari perempuan yang bekerja, dan tingkat kesuburan stagnan sekitar dua anak per wanita. Sebagian besar negara-negara maju dalam Tahap 4. Baca juga: Zero population dan kemakmuran
Kemungkinan Tahap 5 akan mencakup negara-negara di mana tingkat kesuburan telah jatuh jauh di bawah tingkat penggantian (2 anak) dan penduduk lanjut usia lebih besar daripada populasi muda seperti Jepang, Jerman dan Italia. Indonesia sekarang berada di mana ya?.
Baca juga:
Kumpulan rumus hitung bab peta dan pemetaan
Fenomena permafrost, tanah membeku